Landasan Pacu Bandara Sultan Thaha Jambi Alami Lendutan
Jambi – Dunia penerbangan kembali disorot, kali ini dari Provinsi Jambi. Insiden terjadi di Bandara Sultan Thaha Saifuddin setelah ditemukan adanya lendutan pada salah satu bagian landasan pacunya. Kejadian ini langsung menarik perhatian banyak pihak, terutama karena berkaitan langsung dengan keselamatan penumpang dan operasional maskapai.
Landasan Pacu Bandara Sultan Thaha Jambi Alami Lendutan
Lendutan atau deformasi pada runway bukanlah masalah kecil. Runway merupakan infrastruktur vital dalam dunia penerbangan. Bila mengalami kerusakan atau kejanggalan struktur, risiko kecelakaan meningkat secara signifikan, baik saat pesawat melakukan proses lepas landas maupun saat mendarat.
Kronologi Temuan Lendutan di Bandara Jambi
Menurut informasi yang diperoleh dari pihak otoritas bandara, lendutan diketahui ketika sebuah maskapai hendak melakukan pendaratan. Pilot merasakan permukaan runway tidak rata dan menyampaikan laporan ke menara kontrol. Pihak bandara kemudian segera melakukan pemeriksaan dan benar saja, ditemukan bagian dari landasan pacu yang tidak lagi rata seperti semestinya.
Untuk menjaga keselamatan penerbangan, area tersebut langsung diberi tanda khusus dan sementara waktu tidak digunakan. Operasional penerbangan pun sempat terganggu, karena adanya pembatasan penggunaan sebagian runway.
Respons Otoritas dan Evaluasi Struktural
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara langsung menurunkan tim teknis untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Mereka akan melakukan pengujian struktur, termasuk tes daya dukung dan stabilitas tanah di bawah landasan pacu. Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui apakah lendutan tersebut hanya bersifat lokal atau menjadi gejala dari permasalahan struktural yang lebih besar.
Direktur Bandara Sultan Thaha juga menyampaikan bahwa mereka telah mengajukan permintaan perbaikan segera kepada instansi terkait, serta melakukan perawatan tambahan guna mencegah kerusakan lebih lanjut.
Kekhawatiran Publik dan Panggilan Transparansi
Bukan hanya kalangan aviasi, masyarakat umum pun menyampaikan kekhawatiran mereka. Di media sosial, muncul berbagai tanggapan yang mempertanyakan bagaimana bisa insiden seperti ini terjadi di tengah standar keamanan bandara yang seharusnya ketat.
Pengamat transportasi udara, Budi Kurniawan, mengatakan bahwa insiden lendutan landasan ini seharusnya menjadi pengingat bagi seluruh pengelola bandara di Indonesia untuk lebih serius melakukan inspeksi rutin terhadap infrastruktur vital.
“Runway bukan sekadar jalur biasa. Ini adalah jantung bandara. Jika terjadi gangguan, implikasinya bisa menyangkut nyawa,” ujar Budi.
Ia juga menambahkan pentingnya transparansi dari pihak bandara terkait hasil investigasi dan langkah perbaikannya. Publik berhak tahu apakah bandara tersebut benar-benar aman untuk operasional ke depan.
Potensi Penyebab: Tekanan dan Kondisi Tanah
Pakar geoteknik menyebut bahwa lendutan pada landasan pacu bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah struktur tanah yang tidak stabil, curah hujan tinggi yang memicu erosi tanah di bawah permukaan runway, serta beban berlebih dari lalu lintas pesawat.
Jika faktor-faktor tersebut tidak diantisipasi dengan penguatan fondasi atau sistem drainase yang baik, maka potensi kerusakan akan terus menghantui. Dalam kasus Bandara Sultan Thaha, kondisi geografis dan cuaca menjadi indikator penting yang harus dievaluasi dalam proses perbaikan.
Langkah Selanjutnya dan Harapan Ke Depan
Hingga saat ini, perbaikan masih dalam tahap perencanaan teknis. Pihak bandara berharap bisa menyelesaikan seluruh proses rekonstruksi secepatnya, mengingat Bandara Sultan Thaha merupakan pintu masuk utama Jambi dan melayani banyak rute domestik harian.
Masyarakat dan pengguna jasa penerbangan pun berharap kejadian serupa tidak terulang. Pengawasan dan perawatan berkala terhadap runway harus menjadi prioritas utama, bukan hanya setelah terjadi kerusakan.
Ke depannya, insiden ini diharapkan bisa menjadi pelajaran penting bagi seluruh bandara di Indonesia agar lebih proaktif dalam menjaga keamanan dan kenyamanan penerbangan, demi menjaga kepercayaan publik terhadap moda transportasi udara.