Menelusuri Pesona Masjid 1000 Tiang di Jambi

Menelusuri Pesona Masjid 1000 Tiang di Jambi

Menelusuri Pesona Masjid 1000 Tiang di Jambi

Ajang pencarian bakat musik dangdut, Liga Dangdut Indonesia (LIDA) yang disiarkan oleh Indosiar, tidak hanya menyuguhkan persaingan suara dari para talenta muda dari berbagai penjuru Nusantara. LIDA juga menjadi jembatan untuk memperkenalkan kekayaan budaya, destinasi wisata, dan kuliner khas dari masing-masing provinsi peserta. Salah satu daya tarik yang menonjol datang dari Provinsi Jambi, yaitu keberadaan Masjid 1000 Tiang yang memesona dan sarat makna sejarah serta arsitektur menawan.

Menelusuri Pesona Masjid 1000 Tiang di Jambi

LIDA dan Warna-warni Budaya Nusantara
Setiap musim, LIDA bukan sekadar tontonan musik dangdut biasa. Dalam setiap episode, pemirsa turut diajak menyelami lebih dalam kehidupan sosial budaya para peserta di daerah asal mereka. Hal ini sekaligus menjadi momen promosi wisata yang luar biasa efektif, mengingat jutaan pasang mata menonton acara ini setiap harinya. Dari kesenian lokal, makanan tradisional, hingga bangunan bersejarah, LIDA menjadi platform yang kuat untuk menunjukkan kekayaan Indonesia yang beragam.

Salah satu peserta dari Jambi, misalnya, tidak hanya membawa suara merdunya ke panggung, tetapi juga membawa cerita tentang salah satu ikon kota Jambi—Masjid Agung Al-Falah, yang lebih dikenal dengan nama Masjid 1000 Tiang.

Menyusuri Kemegahan Masjid 1000 Tiang

Berlokasi di pusat kota Jambi, Masjid Agung Al-Falah menjadi magnet wisata religi yang tidak pernah sepi pengunjung. Julukan Masjid 1000 Tiang disematkan karena struktur bangunannya yang unik, didukung oleh ratusan tiang besar dan kecil yang berdiri kokoh tanpa sekat dinding di dalamnya. Meski tiangnya tidak benar-benar berjumlah seribu, kesan megah dan luas yang ditampilkan benar-benar memikat siapa saja yang melihat.

Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1971 dan selesai pada 1980. Dengan luas mencapai 14.000 meter persegi, bangunan ini tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan keagamaan umat Islam di Jambi. Selain itu, desain arsitekturnya yang terbuka memungkinkan sirkulasi udara alami, membuat suasana di dalam masjid terasa sejuk meskipun tanpa pendingin ruangan.

Perpaduan Religi, Budaya, dan Pariwisata
Keindahan Masjid 1000 Tiang bukan hanya terletak pada struktur fisiknya. Masjid ini juga menjadi saksi perkembangan dakwah Islam di wilayah Jambi. Keberadaannya yang strategis menjadikan masjid ini sebagai destinasi favorit tidak hanya bagi wisatawan lokal, tetapi juga dari luar daerah.

Bagi pemirsa LIDA yang penasaran dengan cerita-cerita di balik kota para peserta, kunjungan ke tempat-tempat ikonik seperti masjid ini adalah pengalaman tak terlupakan. Menyatu dengan suasana religi yang tenang, sembari menikmati budaya lokal serta mencicipi kuliner khas seperti tempoyak atau gulai tepek ikan, tentu akan memberikan nuansa berbeda.

LIDA: Lebih dari Sekadar Kompetisi

Indosiar melalui LIDA telah sukses mengemas sebuah ajang kompetisi menjadi perayaan budaya nasional. Lewat tayangan ini, publik tak hanya mengenal talenta baru di dunia dangdut, tetapi juga mendapat inspirasi untuk menjelajahi kekayaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Provinsi Jambi, dengan segala pesonanya, berhasil menarik perhatian berkat eksistensi Masjid 1000 Tiang yang kini kian dikenal luas berkat LIDA. Tidak mengherankan bila ke depan, daerah-daerah lain juga berlomba untuk mengangkat kekayaan lokal mereka melalui panggung yang sama.